Salah satu spot paling ramai adalah kawasan Pasar Modern Lippo Cikarang. Begitu matahari tenggelam, tempat ini berubah jadi surga kuliner malam. Ada deretan tenda yang menjual sate maranggi, martabak manis, seafood bakar, hingga minuman kekinian seperti es kopi susu dan boba lokal. Pengunjung datang silih berganti, mulai dari pekerja kantoran yang baru pulang lembur, keluarga muda, sampai anak-anak sekolah yang nongkrong bareng gengnya. Suasananya ramai tapi hangat, seperti pasar malam dengan sentuhan modern.
Kalau kamu suka makanan khas Sunda, jangan lewatkan Warung Lesehan Tepi Sawah di daerah Serang Baru. Tempat ini terkenal dengan nasi liwet komplitnya yang disajikan di atas daun pisang besar. Menu seperti ayam goreng kremes, sambal dadak, dan lalapan segar bikin kamu betah berlama-lama. Banyak yang datang bukan cuma buat makan, tapi juga buat menikmati suasana malam di pinggir sawah dengan gemericik air dan suara jangkrik. Romantis tapi tetap khas Cikarang banget.
Untuk kamu yang lebih suka jajanan ringan, kawasan Cikarang Baru Food Street bisa jadi pilihan. Di sini kamu bisa menemukan makanan dari berbagai daerah: takoyaki Jepang, kebab Turki, cireng Bandung, sampai roti John khas Malaysia. Setiap akhir pekan selalu ada musik akustik yang menemani, bikin suasana makin asyik. Banyak anak muda datang hanya untuk duduk di pinggir jalan sambil ngobrol dan menikmati udara malam. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp10.000 saja kamu sudah bisa icip-icip menu hits.
Bagi pencinta kopi, beberapa kedai yang buka sampai malam juga siap menemani waktu santai kamu. Salah satunya Kedai Kopi Indie di Cikarang Barat yang kini jadi tempat favorit anak muda. Di sana, kamu bisa nongkrong santai sambil menikmati live music atau sekadar nulis ide baru. Banyak juga pasangan muda yang menjadikan kedai ini tempat kencan sederhana tapi berkesan. Dari sinilah muncul budaya “ngopi sambil ngobrol santai” khas Cikarang yang mulai jadi tren baru.
Wisata kuliner malam di Cikarang bukan cuma soal makanan, tapi juga soal suasana. Ada sesuatu yang berbeda ketika kamu berjalan di tengah keramaian malam, mencium aroma sate yang dibakar, mendengar musik jalanan, dan melihat senyum pedagang yang penuh semangat. Di balik kesibukan industri, ada kehidupan malam yang hangat dan manusiawi. Tempat-tempat ini menjadi ruang sosial baru, tempat orang saling bertemu, tertawa, dan berbagi cerita.
Rani, salah satu pengunjung tetap di kawasan kuliner Cikarang Baru, bilang kalau malam minggu di sini sudah jadi rutinitas wajib. “Capek kerja, ya hiburannya ke sini aja. Makan, ketawa bareng teman, udah cukup buat recharge seminggu,” katanya sambil menikmati sepiring nasi goreng kambing. Cerita-cerita seperti ini menunjukkan bahwa kuliner malam bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang kebersamaan yang sederhana namun bermakna.
Kabarcikarang.com melihat bahwa pesatnya perkembangan kuliner malam ini menandakan perubahan gaya hidup masyarakat Cikarang. Kini, kota yang dulu hanya dikenal karena pabriknya, mulai dikenal karena tempat-tempat makannya yang seru. Banyak pelaku UMKM kuliner yang lahir dari semangat ini, menciptakan inovasi menu baru, dan membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Dari sate sampai kopi, dari warung lesehan sampai café kekinian, semua berkontribusi membentuk identitas baru Cikarang — sebuah kota industri yang juga punya cita rasa kehidupan malam yang hangat dan penuh warna.
Jadi kalau akhir pekan nanti kamu bingung mau ke mana, jangan jauh-jauh. Ajak teman, nyalakan motor, dan jelajahi malam Cikarang. Siapa tahu dari satu piring sate atau segelas kopi panas, kamu bisa menemukan cerita baru yang tak kalah nikmat dari rasa makanannya. Karena di Cikarang, malam bukan untuk dilewatkan — tapi untuk dinikmati.
Posting Komentar